Label

Hari Tani Nasional

HARI TANI NASIONAL



Sudahkah petani Indonesia sejahtera……?

Sudahkah petani Indonesia memiliki tanah yang cukup untuk diolah…..?

Sudahkah petani cukup makan…..?



Pertanyaan di atasinilah yang harus kita jawab bersama baik sebagai petani, aktifis petani, pengurus organisasi tani, atau pun pemerintah yang mayoritas penduduknya kaum tani. Dan kalau kita melihat data dan fakta, kita sepakat menjawab dengan kata “belum”. Ini fakta yang ada di Negara agraris yang kita cintai ini.  
Indonesia adalah Negara agraris nan subur  yang  terletak  di  sepanjang garis  khatulistiwa, dimana sebagian besar rakyatnya  hidup turun temurun sebagai petani.  Bila kita ingat sejarah sewaktu Presiden Soekarno meresmikan gedung Fakultas Pertanian  IPB  tahun 1953, dalam pidatonya  yang  dikenal  dengan judul  “Antara Hidup dan Mati”,  beliau menekankan bahwa masalah besar  yang  di  hadapi bangsa  Indonesia  adalah bagaimana memberim akan penduduk.   Nah karena kondisi inilah, Petani ditempatkan pada posisi  yang  bertanggung jawab member makan penduduk , mereka bekerja keras  di  bawah panasnya matahari dan tindasan system kapitalisme, disamping masih harus memenuhi kebutuhan untuk diri sendiri dan keluarganya,  akan tetapi keuntungan mereka hanya seberapa. Artinya peran petani sangat mulia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Coba bayangkan jika para petani mogok menanam padi satu musim saja. Bagaimana dengan makan kita? Petanilah yang member makan dunia.
Begitu hebatnya para petani  yang  telah bekerja keras  demi bahan pangan agar selalu tersedia untuk kita . Apa  yang  bisa kita lakukan untuk menghormati jasa para petani ? Dari yang  muda saja . Kita  harus belajar menghargai makanan. Apapun itu, karena  bagaimana  pun adanya makanan adalah hasil  jerih payah dan kerja keras petani  yang kehidupannya belum tentu sesejahtera kita. Kita  juga bisa belajar dengan mencintai tanaman,  dengan merawatnya, sehingga bisa menghasilkan buah atau biji  yang  bermanfaat.
Tak lupa  negeri kita tempat padi terhapar samuderanya  kaya  raya dan tanah  yang subur. Negeri yang jika dikatakan biji apapun ditanam pastilah juga akan tumbuh dengan suburnya.  Namun , saat ini lahan semakin berkurang dan impor terjadi dimana-mana.  Indonesia yang  kaya  akan kekayaan alam  yang  bisa  di  manfaatkan sebaik mungkin. Sayangnya kenapa malah mengimpor beras dan pangan  yang  lainnya. Sungguh miris melihat kondisi pertanian  Indonesia yang semakin jauh dari kemajuan.
Pada tanggal  24 September 1960, diharapkan  tanggung  jawab  dan  peran  mulia  kaum tani sebagai pemberi makan penduduk bisa dijalankan.  Karena pada tanggal  24  september ini, dibuat Undang-Undang dasar Pokok Agraria  (UUPA),  yang diharapkan menjadi tonggak perubahan kaum tani dan diangkatnya harkat dan martabat petani  Indonesia. Hari  yang bersejarah inilah  yang biasa kita maknai sebagai Hari Tani Nasional  24 September.
Setiap tahunnya pada tanggal  24 September  adalah Hari Tani  yang diperingati oleh para petani dengan berbagai cara dan bentuk di mana-mana. Hari  yang dianggap istimewa biasanya dilahirkan oleh dua peristiwa besarya kni peristiwa sebuah kemenangan  yang  indah, membanggakan dan menyenangkan atau sebaliknya peristiwa kekalahan  yang pahit memilukan, lantas diperingati, dikenang, dicatat agar tak dilupakan. Sederhananya semangat momentum hari tani ini hendaknya dijadikan sebagai renungan bersama,  mengingat mayoritas penduduk Indonesia adalah petani. Khalayak umum petani dan komponen rakyat lainnya bahwa ikhtiar perjuangan memperingati  hari tani nasional dalam bentuk demonstrasi atau aks imassa merupakan suatu keharusan  demi  perubahan nasib bersama kaum tani se-Indonesia.
Jadi marilah kita tegakkan kedaulatan pangan dengan menghormati jasa para petani bangsa , dengan memperingati hari tani nasional dengan semangat membangun petani yang  sejahtera dan pangan yang cukup untuk negeri kita.
TANAH UNTUK PETANI & TEGAKKAN KEDAULATAN PANGAN, PETANI TANPA TANAH IBARAT MANUSIA HIDUP TANPA UDARA. MARI KEMBALIKAN PERTANIAN YANG BERJAYA
Bangsa yang  hebat adalah bangsa  yang  dapat memenuhi kebutuhan pangannya SENDIRI ,tapi jangan biarkan petani kita berjuang  SEORANG DIRI.