Label

Makalah Kampung Inggris Pare

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan kekuatan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Semua Tentang Pare”.
Kami menyadari bahwa keterlibatan maupun kerjasama serta bantuan dari berbagai pihak sangat membantu dalam penulisan Makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang  sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu baik dalam materi dan moral.
Tentunya dalam  penulisan Makalah ini kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi perbaikan Makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat bergmanfaat bagi kami dan para pembaca.

Ciwaringin, 10  Juni  2013
                                                     
Penyusun


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................
i
DAFTAR ISI ...................................................................................................
ii
BAB I  PENDAHULUAN ..............................................................................
1
A.
Latar Belakang ........................................................................................
1
B.
Rumusan Masalah ...................................................................................
2
C.
Tujuan Penulisan. ....................................................................................
2
D.
Manfaat Penulisan ..................................................................................
3
BAB II PROSEDUR PENULISAN ....................................................….......
9
A.
Metode Penulisan ....................................................................................
9
B.
Teknnik Pengumpulan Data ....................................................................
9
BAB III PEMBAHASAN ...............................................................................
11
A.
Sejarah Kora Pare sebagai Kampung Inggris……….…………………..
11
B.
Keadaan Sosial Kota Pare………………………………………………
12
C.
Keadaan Geografis Kota Pare…………...……………………………...
13
BAB V SIMPULAN DAN SARAN …...........................................................
15
A.
Simpulan .................................................................................................
15
B.
Saran ........................................................................................................
15
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
17




BAB I
PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang
Dalam dunia modern yang penuh dengan tantangan dan persaingan yang super ketat ini, setiap orang disarankan tidak hanya memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, namun juga dituntut ketrampilan khusus yang lazim kita sebut “skill”. Salah satu “skill” yang paling dibutuhkan saat ini adalah bahasa inggris. Karena bahasa inggris sudah menjadi sudah menjadi bahasa universal yang digunakan dalam dunia teknologi, pendidikan, politik, perdagangan, dan lain sebagainya.
Bahasa merupakan alat komunikasi yang paling penting, dan kini bahasa inggris sudah sangat mendominasi semua aspek dalam hal komunikasi. Begitu pentingnya bahasa inggris sehingga bahasa inggris pun menjadi mata pelajaran yang sangat penting pada sekolah-sekolah, baik di tingkat dasar maupun tingkat atas. Bahkan bahasa inggris adalah salah satu mata pelajaran yang di-UN-kan.
Namun, banyak sekali siswa-siswi yang merasa sulit untuk mempelajari bahasa inggris, maka dari itu banyak sekali berdiri          lembaga-lembaga kursusan bahasa inggris yang dapat mengajarkan bahasa inggris dengan metode yang menyenangkan dan mudah untuk dimengerti.
Salah satu kota yang sangat banyak berdiri lembaga-lembaga kursus bahasa inggris adalah Kota Pare. Sehingga dari sekian banyaknya lembaga kursusan bahasa inggris yang berdiri maka Kota Pare sering di juluki sebagai Kampung Inggris. Oleh karena itu, sampai saat ini Kota Pare ramai dikunjungi oleh para pendatang yang berantusias untuk mempelajari dan memperdalam bahasa inggris.
Dari fenomena tersebut kami tertarik untuk mengetahui bagimana sejarah kota pare sebagai kampung inggris serta bagaimana keadaan geografi, sosial dan ekonominya.


B.        Rumusan Masalah
1.      Bagaimana sejarah Kota Pare sebagai Kampung Inggris?
2.      Bagaimana keadaan Sosial Penduduk Kota Pare?
3.      Bagaimana keadaan Ekonomi Penduduk Kota Pare?

C.       Tujuan Penulisan
1.      Menjelaskan sejarah Kota Pare sebagai Kampung Inggris.
2.      Menjelaskan keadaan Sosial di Kota Pare.
3.      Menjelaskan keadaan Ekonomi di Kota Pare.

D.       Manfaat Penulisan
1.        Bagi Siswa : Meningkatkan pemahaman diri terhadap penulisan Makalah dan kesadaan akan pentingnya Bahasa Inggris sebagai bahasa universal yang dapat meningkatkan mutu generasi masa depan bangsa.
2.        Bagi Masyarakat sekitar : Meningkatkan kesadaran untuk menjaga dan melestarikan alam sekitarnya sehingga tercipta kampung inggris yang aman dan nyaman
3.        Bagi Masyarakat luas : Mengubah paradigma masyarakat akan pentingnya bahasa Inggris sebagai bahasa Universal

                                                                            BAB II
PROSEDUR PENULISAN

A.      Metode Penulisan
Dengan dilandasi rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka penulisan ini menggunakn metode deskriptif analisis. Menurut Surakhmad (1994: 139), bahwa “metode deskriptif yaitu metode yang mendeskripsikan atau menggambarkan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, dan hubungan antara fenomena yang ada di daerah penelitian”. Penulisan deskriptif tidak hanya sampai pada pengumpulan data dan penyusunan data, namun juga mencakup analisis dan interpretasi data itu sendiri.
Menurut Sudjana (2004: 64), bahwa “metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang”. Dengan demikian, penelitian deskriptif mengangkat masalah atau menitik beratkan perhatian kepada masalah-masalah yang aktual layaknya pada saat penelitian dilaksanakan.
Dengan begitu, melalui metode penelitian deskriptif akan mengungkap berbagai kondisi faktual dari Kota Pare. Terlebih, dapat menggambarkan dan melukiskan keadaan layaknya di lapangan.

B.       Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dan informasi yang sesuai dengan tujuan penelitian, maka kami menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :
1.    Observasi Lapangan
Observasi lapangan merupakan teknik pengumpulan data dengan mengamati, meneliti, dan mencatat secara langsung terhadap gejala maupun fenomena yang terdapat pada objek penelitian guna memperoleh data yang aktual dan faktual sebagai bahan masukkan bagi analisis dan kajian penelitian yang tengah dikaji. Data yang diinginkan kami dalam observasi lapangan diantaranya adalah keadaan sosial masyarakat Kota Pare.
Observasi lapangan menjadi salah satu kegiatan dalam serangkaian penelitian yang keberadaanya tidak dapat diabaikan sebagai penambah keakuratan dan validitas sebuah penelitian yang tengah dilakukan.

2.    Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data dengan cara memberikan serangkaian pertanyaan, yang nantinya akan dijawab oleh responden guna memperoleh data dan informasi mengenai hal yang berkaitan dengan masalah penelitian diantaranya keadaaan sosial, geografis, dan ekonomi Kota Pare. Narasumber pada kegiatan penelitian ini ialah masyarakat sekitar. Serangkaian pertanyaan yang akan diberikan kepada narasumber, telah disusun berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang terkait. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir adanya pertanyaan yang dinyatakan tidak valid.

3.    Studi Kepustakaan
Studi ini berfungsi sebagai pembanding ataupun pendukung informasi yang berhubungan dengan masalah penelitian. Teknik ini dilakukan guna melengkapi data-data dalam rangka menganalisis masalah yang tengah diteliti. Dilakukannya hal ini bertujuan untuk mendapatkan masukkan berupa tinjauan pustaka yang terkait dengan penelitian yang dilakukan diantaranya mengenai keadaan sosial, geografis, dan ekonomi Kota Pare.

                                              BAB III
PEMBAHASAN

A.      Sejarah Kota Pare sebagai Kampung Inggris
Pare adalah salah satu daerah koordinator Kecamatan di Kabupaten Kediri yang membawahi Kecamatan Puncu, Kecamatan Kepung, Kecamatan Kandangan, Kecamatan Plosoklaten, Kecamatan Gurah, dan Kecamatan Badas.
Di Kecamatan Pare ini ada dua desa yang unik untuk peningkatan sumber daya manusia yaitu desa Tulungrejo dan Pelem.
Desa Tulungrejo dibagi menjadi beberapa dusun yaitu Tulungrejo, Mulyoasri, Mangunrejo, Puhrejo dan Tegalsari sedangkan Desa Pelem dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: Pelem, Singgahan, Mbetonan, Ngeblek.
Keunikan di kedua desa tersebut terutama di dusun Singgahan, Tulungrejo, Mulyoasri , Tegalsari dan Mangunrejo adalah pembelajaran Bahasa Inggris. Karena brand maupun iconnya adalah Bahasa Inggris yang identik dengan kota metropolitan atau luar negeri yang serba modern, bahasa akademik dengan ilmu pengetahuan dan technologi canggih, namun terletak di dusun kecil.
Sekarang Pare telah di kenal dengan istilah Kampung Inggris atau Kampung Bahasa karena lembaga kursusan bahasa Inggris disana sudah seperti jamur di musim hujan, tidak kurang dari 100 lembaga kursus, dan peserta kursusnya lengkap mulai dari Sabang sampai Merauke.
Awal berdirinya kursus bahasa Inggris di Pare ini tidak lepas dari peran orang yang bernama M. Kalend O. Beliau adalah orang dari Sebulu, Tenggarong, Kalimantan Timur. Mr. Kalend pernah belajar di Pondok Modern Gontor, kemudian belajar private bahasa Inggris dengan ustadz Yazid, seorang ahli dibidang bahasa Asing di Tulungrejo Pare. Mulai dari sinilah pak Kalend mulai merintis karirnya yang kemudian merubah Pare menjadi kota kursusan bahasa Inggris. 
Sebelum Pak Kalend melembagakan kursusannya (BEC), beliau mengajar bahasa Inggris secara private dari satu tempat ke tempat lain, istilahnya ‘no madden’. Siswa Pak Kalend waktu awal-awal mengajar tidaklah banyak, sekitar lima sampai sepuluh orang. Itupun yang hadir saling bergantian, jarang istiqomah hadir bersamaan secara penuh di setiap pertemuan.
Meski dengan modal perlengkapan yang sangat terbatas tapi pantang menyerah itulah akhirnya Pak Kalend banyak melahirkan alumni yang akhirnya ikut meramaikan dan mendirikan kursusan bahasa inggris di Pare sehingga menjadikan kota pare sebagai Kampung Inggris.


B.       Keadaan Sosial Penduduk Kota Pare
Pare terletak 25 km sebelah timur laut Kota Kediri, atau 120 km barat daya Kota Surabaya dan berada pada ketinggian 125 meter di atas permukaan laut. Juga merupakan salah satu pusat pendidikan di Jawa Timur yang sering dijuluki Kampung Inggris atau Kampung Bahasa, dikarenakan banyaknya berdiri lembaga kursusan bahasa inggris dan bahasa asing lainnya.
Karena Kota Pare terkenal sebagai Kampung Inggris banyak sekali para pendatang yang ingin belajara bahasa asing di Kota Pare. Namun, bukan hanya sebagai kampung inggris kota pare juga menjadi tempat rekreasi karena banyak sekali tempat-tempat yang dapat dikunjungi para pendatang yang sedag belajar bahasa asing disana.
Mayoritas penduduk Kota Pare ini pada awalnya bermatapencaharian dalam sektor pertanian, peternakan, perkebunan, dan perburuhan. Namun, di daerah yang banyak berdiri kursusan banyak para pendatang yang belajar bahasa asing yang membutuhkan kebutuan sehari-hari seperti makan dll. Sehingga banyak para penduduk daerah tersebut beralih menjadi pedagang atau penyedia jasa.
 Karena faktor tersebut tidak heran jika di sepanjang jalan di kota pare banyak para pedagang makanan yang relatif murah, dan bayak juga pedagang souvenir dan oleh-oleh khas kota pare, juga banyak sekali tempat untuk menyewakan sepeda karena sepeda adalah salah satu kendaraan yang bayak sekali diminati oleh para siswa yang belajar di Pare utuk berjalan-jalan mengelilingi dan menikmati keindahan Kota Pare.
Oleh karena banyaknya siswa yang datang dari berbagai daerah bahkan menetap di Pare terjadilah akulturasi budaya dimana adanya percampuran antara budaya di Kota Pare dengan budaya lain namun tetap mempertahankan kebudayaan Kota Pare yang masih ada.

C.      Keadaan Geografis Kota Pare
Kota Pare merupakan kawasan yang terdiri dari dataran rendah yang dekat dengan daerah pegunungan. Hal ini mengakibatkan kota ini memiliki aspek biotis yang beraneka ragam baik berupa tanaman pangan, perkebunan, kehutanan maupun hewan ternak. Tanaman pangan di Kota Pare terdiri dari padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kedelai dan kacang hijau. Sayur-sayuran di Kota Pare terdiri dari lombok, mentimun, tomat, terong dan bawang merah. Buah-buahan terdiri dari mangga, pepaya, nanas dan pisang. Untuk tanaman perkebunan terdiri dari karet, kopi, coklat, cengkeh, kopra, kelapa, jambu mete, randu, lada dan tebu. Sektor peternakan terdiri dari ayam petelor atau pedaging, sapi perah, sapi potong, kuda, kerbau, kambing dan ayam kampung. Sedangkan dari sektor perikanan di daerah Kota Pare berupa jenis ikan air tawar seperti lele, mujair, tawes dan berbagai macam jenis ikan air tawar lainnya.
Dari segi potensi sumber daya air, Kota Pare mempunyai cukup banyak sumber daya air yang berasal dari mata air dan sungai. Sumber daya air di Kota Pare berasal dari sungai, mata air, dan waduk, dimana kesemuanya merupakan sumber daya yang sangat potensial. Di sisi lain potensi bentang alam di Kabupaten Kediri yang mempunyai kawasan pegungungan dapat dikembangkan menjadi potensi kawasan wisata.
Kawasan hutan di Kota Pare yang terdiri dari pohon sengon dan pinus juga merupakan potensi lingkungan hidup yang dapat meningkatkan pedapatan daerah karena sebagian kawasan konservasi juga menghasilkan prooduk-produk dasar, misalnya kayu bakar, kayu petukangan, getah pinus, dan sebagainya. Hutan juga digunakan sebagai areal penelitian untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan juga sebagai tempat perlindungan satwa-satwa.
Kota Pare ini berada pada kawasan Jawa Timur bagian barat yang merupakan daerah yang sangat potensial untuk dikembangkan, karena dari sisi geografis (topografi, kesuburan tanah, curah hujan dll) yang sangat mendukung untuk pengembangan perekonomian.
Kota Pare ini dekat dengan Kota Malang, dimana Kota Malang tersebut merupakan pusat perdagangan yang didalamnya menjual kebutuhan sehari – hari dengan harga yang terjangkau. Dengan keadaan tersebut pasti akan berpengaruh terhadap perekonomian di Kota Pare ini. Karena kebanyakan masyarakat Kota Pare ini berbelanja disana, maka kebutuhan sehari - hari yang dijual di Kota Pare ini pun menjadi serba terjangkau.

                                                        BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A.      Kesimpulan
Kota Pare ini berada pada kawasan Jawa Timur bagian Pare terletak 25 km sebelah timur laut Kota Kediri, atau 120 km barat daya Kota Surabaya dan berada pada ketinggian 125 meter di atas permukaan laut. Juga merupakan salah satu pusat pendidikan di Jawa Timur yang sering dijuluki Kampung Inggris atau Kampung Bahasa, dikarenakan banyaknya berdiri lembaga kursusan bahasa inggris dan bahasa asing lainnya.
Karena Kota Pare terkenal sebagai Kampung Inggris banyak sekali para pendatang yang ingin belajar bahasa asing di Kota Pare. Namun, bukan hanya sebagai kampung inggris kota pare juga menjadi tempat rekreasi karena banyak sekali tempat-tempat yang dapat dikunjungi para pendatang yang sedag belajar bahasa asing disana.
Kota Pare ini berada di kawasan barat yang merupakan daerah yang sangat potensial untuk dikembangkan, karena dari sisi geografis (topografi, kesuburan tanah, curah hujan dll) yang sangat mendukung untuk pengembangan perekonomian.
Kota Pare ini dekat dengan Kota Malang, dimana Kota Malang tersebut merupakan pusat perdagangan yang didalamnya menjual kebutuhan sehari – hari dengan harga yang terjangkau. Dengan keadaan tersebut pasti akan berpengaruh terhadap perekonomian di Kota Pare ini. Karena kebanyakan masyarakat Kota Pare ini berbelanja disana, maka kebutuhan sehari - hari yang dijual di Kota Pare ini pun menjadi serba terjangkau.
Karena faktor tersebut tidak heran jika di sepanjang jalan di kota pare banyak para pedagang makanan yang relatif murah, dan bayak juga pedagang souvenir dan oleh-oleh khas kota pare, juga banyak sekali tempat untuk menyewakan sepeda karena sepeda adalah salah satu kendaraan yang bayak sekali diminati oleh para siswa yang belajar di Pare utuk berjalan-jalan mengelilingi dan menikmati keindahan Kota Pare.

Oleh karena banyaknya siswa yang datang dari berbagai daerah bahkan menetap di Pare terjadilah akulturasi budaya dimana adanya percampuran antara budaya di Kota Pare dengan budaya lain namun tetap mempertahankan kebudayaan Kota Pare yang masih ada.


B.       Saran
Bagi siswa diharapkan dapat memanfaaatkan adanya kampung bahasa ini untuk mendapatan pengetahuan yang lebih tentang bahasa. Karena di era globalisasi ini bahasa sangatlah penting untuk dapat bersaing dengan dunia luar.
Bagi masyarakat, diharapkan dapat lebih peduli dengan pentingnya bahasa inggris. Karena bahasa inggris adalah bahasa internasional yang digunakan seluruh dunia. Sehingga kita tidak menjadi orang yang tertinggal di era globalisasi ini.
Bagi pemerintah diharapkan dapat lebihmengembangkan Kota Pare, karena Kota Pare ini mempunyai potensi yang sangat besar untuk menjadi kawasan pendidikan yang dapat menghasilkan generasi-generasi yang unggul dan dapat bersaing di kancah internasional.



 DAFTAR PUSTAKA

Kampung Bahasa. 2011. Sejarah Kampung Inggris. http://www.kampung bahasa.com/2011/Sejarah_Kampung_Inggris.html
Sudjana, Nana. 2004. Metode Statistik. Bandung: Tarsito.
Surakhmad, Winarno. 1994. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito.
Wikipedia. 2010. Pare, Kediri. http://id.wikipedia.org/wiki/pare,_kediri.html