Label

Salah Raba

SALAH RABA

Langit cerah nuansa pagi cahaya matahari menyinari dunia. Suara kokok ayam di rumah nan merdu menandakan sang pagi datang ke dunia. Seakan membangunkan Pui untuk bangun dari tidurnya. Jendela kamarnyapun dibuka. Udara sejuk nan indahnya panorama pagi membuat hati Pui tenang. Anak-anak berlarian dan bermain dengan raut wajah yang berseri-seri karena hari libur telah tiba. Tetapi tidak bagi Pui, dia harus kembali ke asrama tempat dia menuntut ilmu.
Pagi ini Pui sangat sedih. Bukan karena dia tidak mau pergi ke asrama tetapi sang bunda yang tidak bisa mengantarkannya ke asrama dikarenakan ada meeting mendadak di kantornya. Dengan hati yang kecewa dan terpaksa, diapun akhirnya mau ke asrama bersama ayah. Berhiaskan pakaian hijau dengan rok hitam dan jilbab hijau disertai dengan raut wajah yang sedih akhirnya Puipun pergi ke asrama dengan hati yang sangat kecewa kepada bundanya.
Perjalanan jauh Bandung-Yogyakarta menempuh waktu 7 jampun tak terasa. Puipun sudah tiba di asrama SMAN 11 Yogyakarta. Dengan dibantu ayah membawa barang-barangnya ke kamar, Puipun masih memasang raut wajah sedih dengan tidak adanya bunda disampingnya sekarang. Hanya beberapa menit saja, ayah langsung berpamitan pulang karena dia harus berangkat ke kantor besok. Dengan hati terpaksa Puipun membolehkan sang ayah untuk kembali ke rumah.  
Setelah ayahnya pergi Pui langsung berlari ke kamarnya dan menangis.
“ Pui, kenapa kamu menangis ? apakah kamu tidak merelakan ayahmu pergi ?” tiba-tiba Yumi datang dan langsung menghampiri Pui.
“ Ah tidak, aku tidak apa-apa ko Yumi cantik, mungkin kecapean doang wlee” Pui menghapus air matanya sambil menjulurkan lidahnya pada Yumi.
“ Ah masa ? boong banget, tuh liat mukanya ajah berubah 180 derajat mirip Patrick hahaha “ canda Yumi sambil berlarian dan disusul oleh Pui dengan membawa bantal.
Hari ini adalah hari pertama Pui kembali ke sekolah. Hari yang sangat indah, dia bertemu sahabat karibnya Isfa, Nia, Ani, dan Uti. Mereka adalah sahabat Pui dari SMP dan sekarang bisa bersekolah bersama kembali di SMAN 11 Yogyakarta.
“ Hai Pui, sudah lama yah kita tidak ketemu, kangen Pui “ teriak Isfa sambil berlari memeluk Pui.
“ Hai teman-teman senang bisa bertemu kalian lagi disini, aku juga kangen kalian, meskipun sudah berkomunikasi lewat hape, tetep ajah pengen ketemu kalian banget” Ujar Pui sambil mencubit pipi teman-temannya satu-satu.
“ Kita juga kangen kamu, kangen sifat kamu yang cerewet, kangen suara Isfa yang menggetarkan jiwa banyak orang untuk menutup telinga, kangen Nia yang selalu baca buku, dan kangen Uti  yang tiap jam tiap menit tiap detik pegang hape mulu, kangen kalian semua” Ucap Nia sambil memeluk semua sahabat karibnya sambil menangis. Mereka semua berpelukan dan tertawa bersama.
Hari ini pelajaran Bahasa Inggris. Pui sangat menyukai pelajaran bahasa Inggris tapi dia tidak menyukai guru yang mengajarnya karena agak tidak jelas dalam mengajar. Tapi semangat belajar terhadap pelajaran yang dia suka tetap ada apalagi ditambah bahwa pacarnya sekelas dengan dia.
“ Hari ini kita belajar di luar lingkungan sekolah. Bawa buku serta alat tulisnya. Jangan lupa bawa kue ya nanti Mr minta” ujar Mr Ucu dengan polosnya.
“ Kita mau belajar dimana Mr ? kan sebelumnya kita belum pernah keluar asrama kecuali mau beli makan. Kalo dimarahin gimana ? kalo nyasar gimana? Kalo capek gimana ? Kalo kakinya sakit gimana ? kalooo….. “ ujar Isfa dengan lantangnya sehingga membuat siswa lainnya menutup telinganya.
“ Isfaaaaaaaaaa, diem suara kamu tuh kaya backsound, bikin telinga aku sakit nih“ ujar Uti dengan sambil memamerkan bibir manyunnya.
“ Iyah Isfa benar tuh kata Uti. Kalo dimarahin ya Mr yang tanggung jawab, kalo nyasar juga yang dimarahin dan yang tanggung jawab Mr Ucu, kalo capek juga suruh mijitin Mr Ucu, kalo kakinya sakit juga potong ajah kakinya Mr Ucu buat gantiin kaki kamu hahahaha “ ujar Ani dengan disusul tawa anak-anak kelas X 1.
“ enak ajah tanggung jawab sendiri pokoknya, Mr ga urusin. Sekarang ayo siap-siap kita berangkat menuju lapangan depan Kantor PMI” ujar Mr Ucu sambil memakai topi ala tentara penjajah zaman dahulu dan bersiap-siap pergi.
Selama perjalanan Pui dan teman-teman berdiskusi tentang tempat wisata yang ada di daerah sini karena mereka merupakan siswa baru di SMAN 11 Yogyakarta dan belum tahu tentang daerah sekitar. Tiba-tiba Mr Ucu langsung ikut berdiskusi dengan mereka. Mr Ucu mengatakan bahwa ada sebuah taman bunga yang sangat indah di belakang rumah sakit yang tak jauh dari asrama. Pui langsung tertarik utuk pergi kesana saat hari libur bersama teman-temannya karena Pui sangat suka pergi ke taman bunga waktu dia berada di rumah, semenjak dia mendengar cerita Mr Ucu dia jadi semangat dan ingin segera mengunjungi taman tersebut.
Beberapa hari berlalu, hari ini adalah hari minggu. Pui berniat pergi bersama teman-temannyake taman bunga yang diceritakan Mr Ucu. Tapi sayang, Pui sangat sedih karena Isfa dan Ani tak bisa ikut karena dia mempunyai acara sendiri. Jadi dia hanya pergi bersama Uti, Nia dan Yumi. Pui juga mangajak kekasihnya Sau pergi ke taman bunga itu. Perjalananpun dimulai pukul 8 pagi dengan menggoes sepeda masing-masing Pui berangkat bersama teman-temannya. Tempat pertama yang mereka kunjungi adalah Masjid Al-Hidayah, masjid tersebut terkenal sangat indah dan mempunyai taman yang luas serta pemandangan yang indah. Setelah beberapa jam di masjid Al-hidayah, mereka melanjutkan perjalanan menuju taman bunga. Setelah mereka sudah sampai dibelakang rumah sakit mereka tidak menemukan adanya taman bunga yang sudah diceritakan Mr Ucu. Akhirnya merekapun bertanya pada salah satu penduduk sekitar.
“ Semenjak ibu tinggal disini ibu tidak tahu ada taman bunga disini, tapi mungkin dibelakang rumah sakit itu ada jalan kecil coba belok ke arah kanan saja, maaf ibu sering kali lupa maklum ya de ibu udah tua hehe” ujar ibu yang sedang menggendong anak kecil tersebut.
Akhirnya merekapun pergi ke taman bunga yang ditunjukkan ibu itu. Setelah masuk ke gang, Pui Nampak curiga karena warga sekitar yang tinggal digang tersebut melihat mereka sambil tertawa. Setelah beberapa menit kemudian, ternyata tak ada taman bunga dibelakang rumah sakit itu, tapi sebuah kuburan berhiaskan tanaman bunga kamboja berwarna warni. Melihat itu semua mereka semua kesal kepada Mr Ucu karena merasa telah di bohongi. Tetapi pada akhirnya mereka tertawa bersama dan kembali ke asrama dengan perasaan kecewa.
Keesokan harinya, Pui dan teman-temannya menemui Mr Ucu dengan raut wajah yang kesal dan penuh amarah. Untungnya di kantor guru saat itu masih sepi, sehingga Pui dan teman-temannya berani masuk ke kantor.
“ Mr Ucu boong “ Uti langsung berbicara di depan Mr Ucu dengan raut muka ditekuk disertai bibir manyunnya.
“ iyah Mr Ucu hanya omong kosong belaka, kata Pak Muhid dan di dalam buka Akidah Akhlak hal. 50 berbohong itu dosa. Dosa loh Mr Ucu tuh udah bohongin kita semua “ Ina langsung menyambung pembicaraan Uti dan Mr Ucu dengan memasang raut wajah memelasnya.
“ Bohong ? maksud kalian semua apa ? Mr Ucu bohong apa pada kalian semua ? “ ujar Mr Ucu sambil tersenyum.
Kemudian Pui menceritakan semua pengalaman kemarin bersama teman-temannya kepada Mr Ucu bahwa mereka telah merasa dibohongi oleh Mr Ucu tentang taman bunga yang beliau katakana 2 hari yang lalu. Setelah mendengar cerita mereka semua, Mr Ucu tertawa terbahak-bahak sehingga membuat mereka kebingungan.
“ Kalian semua tuh salah raba dimana taman bunga itu berada “ ujar Mr Ucu sambil meminum tehnya.
“ Salah raba ? maksudnya apa Mr ? aku baru denger kata “ Salah Raba” sekarang “ ujar Uti sambil melongo dengan WATADOSnya sambil twitteran.
“ Salah raba itu dalam Kamus Bahasa Indonesia sama saja dengan salah menduga atau salah keliru “ Ani menjelaskan pada Uti dengan bergaya ala seorang guru.

Mr Ucu menjelaskan bahwa letak taman bunga itu bukan di tempat yang mereka datangi, tetapi letaknya masih jauh dari tempat yang mereka duga. Pui dan teman-temannya merasa bersalah telah menuduh Mr Ucu sebagai pembohong dan akhirnya merekapun meminta maaf kepada Mr Ucu dan merekapun tertawa bersama.