Autobot Main Golf
Geng Autobot adalah sebuah Geng di sebuah sekolah dasar yang sangat
terkenal pada angkatannya. Anggota Gengnya cukup banyak, hanya 3 orang, yaitu Ahmad, Asep, dan Gia. Walaupun hanya tiga
orang, Geng ini sangatlah berpengaruh dalam proses stabilisasi pergaulan di
sekolahnya. Nama Geng Autobot diambil dari salah satu klan protagonis di film
transformer. Karena mereka terlalu terobsesi dengan transformer dan selalu
membicarakan tentang Autobot, teman-teman
mereka menjuluki mereka dengan Geng Autobot.
Geng Autobot terkenal karena mereka selalu melakukan hal-hal unik,
dengan mencoba sesuatu hal yang belum pernah dilakuan teman-temannya. Dan
merekapun dapat menarik antusias teman-temannya untuk bergabung dengan hal yang
mereka kerjakan. Namun, dibalik ketenaran itu selalu saja ada orang yang tidak
suka. Salah satunya Gengnya Ziqri, Yayan dan Oman. Mereka selalu mengolok-olok
apapun yang dilakukan Geng Autobot.
Pada suatu hari, setelah para murid di sibukkan dengan UASBN, mereka
pun bernafas lega karena ujian sudah selesai, tak terkecuali Geng Autobot. “Huh.
Alhamdulillah, Akhirnya selesai juga ujiannya, dan sekarang kita bisa bebaaaaassss.”
Kata Asep sambil berteriak. “Iya alhamdulillah. selama ujian, kalau malam aku
gak boleh keluar kamar, disuruh belajaaaarr terus sama orang tuaku. bete tau! ”
Keluh Gia. “Iya sama aku juga. Tapi, Sesungguhnya semua yang mereka perintahkan
adalah untuk kebaikan kita.” Kata Ahmad
dengan gaya orang menasihati. Lalu Asep berkata “Ceilah! Gayamu nak….nak… kaya
iya aja” sambil menyindir. “Hehehe…ya gapapa dong, sekali-sekali bergaya kaya
orang bener.” Jawab Ahmad. “Sudah….sudah…pusing aku ngedengierin ocehan kalian,
kepalaku butek nih habis ujian, butuh refreshing” Kata Gia dengan muka
muramnya. “Nah…gimana kalau kita main kelereng aja, aku bawa kelereng banyak
nih”. Usul Asep sambil menunjukkan kelerengnya. “Bosen ah…dari kemarin main
kelereng terus” Tolak Gia dengan ekspresi males. Mereka bertiga pun terdiam
sejenak.
Tiba-tiba Ahmad berteriak sambil menunjuk ke sebuah tongkat kayu “Ahaaa! Aku punya ide, coba lihat tongkat kayu ini!”
kemudian Gia bertanya dengan wajah heran “Ada apa dengan tongkat kayu ini? Gak
ada yang spesial”. Ahmadpun menjawab “Gimana kalau kita main golf aja, pake
tongkat kayu ini terus bolanya pake kelereng, gimana?” Usul Ahmad. Giapun
menjawab “boleh juga tuh, ayo kita coba! Ehmm….tapi mau main dimana???”. “Di
lapangan belakang sekolah aja” Kata Asep. “Okeh, ayo kita let’s go!” Ahmad, Asep,
dan Giapun segera pergi ke lapangan belakang sekolah.
Di Lapangan Belakang sekolah Geng Autobot bermain golf ala mereka
sendiri. Dan banyak pula murid-murid yang lain ikut bergabung dalam permainan
baru tersebut. Namun tiba-tiba Ziqri CS datang mengusir Geng Autobot. “Hei…!
Awas….! Kami mau main sepak bola! Minggir…! Ngapain main golf kaya gitu, gak
ada apa-apanya. Mending main sepak bola” Kata Ziqri dengan muka sangarnya sambil
mengejek Geng Autobot. Geng Autobot tak bisa berbuat apa-apa. Namun, walaupun
begitu mereka terus bermain permainan golf itu di tempat lain. Dan makin banyak
pula murid-murid yang ikut bergabung bermain bersama mereka.
Hari demi hari permainan golf ala Autobotpun mulai menjamur di sekolah
mereka. Namun, Ziqri CS mulai tidak menyukai keadaan tersebut dan mulai membuat
onar, dengan mengacaukan siapapun yang sedang bermain golf ala Autobot. Dan
mengumumkan barang siapa yang bermain golf ala Autobot Ziqri CS akan
mengacaukannya. Para murid-murid pun resah karena tidak bisa memainkan golf ala
Autobot lagi. Namun, Geng Autobot nekad untuk bermain golf di lapangan belakang
sekolah.
Ketika Geng Autobot sedang bermain golf, tiba-tiba Ziqri CS datang.
“Hey…! Sedang apa kalian? Sudah aku bilang jangan bermain golf itu lagi, atau
aku hajar kalian‼” Ziqri berkata dengan nada tinggi. “Eit….Santai dong bang, kita
bisa selesaikan ini dengan cara baik-baik. Jangan pake cara kekerasan kaya
gitu, ketauan Guru bisa diskor semua nantinya.” Lerai Ahmad dengan tenang.
“Oke, trus mau kalian gimana?” tanya Ziqri. Geng Autobotpun berdiskusi. “Begini
saja, katanya permainan golf ini gak ada apa-apanya buat kalian, gimana kalau
kita tanding permainan golf ini. Satu tim 3 Orang dan yang paling cepat masukin
kelereng dia yang menang. Dan kesepakatannya, kalau kami kalah kami bersedia
gak akan mainin permainan ini lagi. Tapi kalau kalian kalah, jangan pernah
ganggu teman-teman kami yang sedang bermain permainan ini lagi. Gimana, Setuju
gak?” kata Ahmad menawarkan kesepakatan kepada Ziqri. Ziqripun menjawab “Oke,
Siapa takut, kalau begitu besok kita bertanding”. Geng Autobot dan Ziqri CS pun
sepakat.
Keesokan harinya pertandinganpun dimulai. Awal babak, Ziqri CS memimpin
pertandingan. Namun, babak kedua dan ketiga Geng Autobot berhasil mengejar dan
memenangkan petandingan golf itu. Tidak terima timnya kalah, tiba-tiba Ziqri
menghajar Ahmad. Namun, murid-murid yang menonton langsung melerai dan
melaporkan kejadian ini kepada Kepala Sekolah. Kemudian Ziqri CS dipanggil ke
kantor Kepala sekolah, dan disuruh membuat surat pernyataan. Jika mereka tidak
bisa merubah kelakuan buruk mereka, mereka tidak akan diluluskan dari sekolah,
dan mereka harus meminta maaf kepada semua murid yang pernah diganggunya.
Akhirnya, Ziqri CS meminta maaf kepada semua murid, terutama Geng Autobot
yang selalu dimusuhi oleh Ziqri CS. Kemudian, mereka mengadakan turnament golf Autobot.
Dan pada putaran final Ziqri CS dan Geng Autobot bertemu kembali. Geng Autobotpun
kembali memenangkan pertandingan itu. Kali ini Ziqri CS menerima kekalahan itu
dengan lapang dada dan memberi selamat kepada Geng Autobot. Pada Akhirnya Kedua
Kubu itupun berdamai dan menjadi teman yang baik.